Adabul Mufrad Bab no. 233

√ Adabul Mufrad Bab no. 233



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

233. Membesuk Orang-orang Arab Badui

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلامٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  دَخَلَ عَلَى أَعْرَابِيٍّ، يَعُودُهُ، فَقَالَ : لا بَأْسَ عَلَيْكَ، طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ، قَالَ : قَالَ الأَعْرَابِيُّ : بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُورُ، عَلَى شَيْخٍ كَبِيرٍ، كَيْمَا تُزِيرُهُ الْقُبُورَ، قَالَ : فَنَعَمْ إِذًا "

514. Muhammad bin Salam menceritakan pada kami: Abdul Wahb Ats-Tsaqafi menceritakan pada kami: Khalid Al-Hadza menceritakan pada kami, dari Ikrimah: Dari Ibnu Abbas, Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk seorang Badui,  sambil berdoa, 'Laa Ba'sa 'Alaika, Thahurun Insya Allah.'" (Tidak terjadi apa-apa atas kamu, karena sakit itu menjadi (penyuci dari dosa) jika Allah menghendaki).

Ibnu Abbas berkata, "Arab Badui itu berkata,  tetapi ini panas yang melebur dosa  atas orang yang sudah tua, seperti mereka akan mendatangi kubur (tanpa pilihan)!' Nabi shallallahu 'alaihi wasallatn menjawab, 'Ya, demikianlah keadaanmu'.”

Shahih, [Bukhari, 61- Kitab Al Manaqib, 25- Bab Alamatun-Nubuwwah fil Islam].

Menurut suatu pendapat: Boleh jadi itu merupakan doa kemelaratan untuk dia (Du'aan 'alaihi, bukan Du'aan lahu), dan boleh jadi itu merupakan berita tentang sesuatu yang akibatnya kembali kepada dia.

Saya berkata, "Makna yang kedua tersebut didukung oleh tambahan (kata) yang terdapat pada akhir hadits, 'Fa maata Ar-Rajulu' (lalu orang itu mati). Hadits dikeluarkan oleh Abdurrazzak (11/197/20309) dari Zaid bin Aslam berkata, Lalu Zaid menyebutkan hadits seperti di atas dan tambahannya. Sanad hadits tersebut shahih mursal, dan hadits itu telah diriwayatkan secara bersambung (maushulan) dari riwayat Makhlad bin Uqbah bin Abdur Rahman bin Syurahbil Al Hanafi (dari bapaknya) dari kakeknya dengan cerita ini, pada akhir kisah tersebut Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda 'Adapun jika kamu enggan maka doa itu seperti yang engkau ucapkan dan apa yang telah ditentukan Allah, maka itu akan terwujud.' Makhlad berkata bahwa pada hari berikutnya orang itu mati. Hadits dikeluarkan oleh At-Tahbrani dalam Mu'jam Al Kabir nya (7/366-367) dan Ad-Daulabi dalam Al Kina (1/81). Al Haitsam berkata -setelah menisbahkan hadits tersebut kepada At-Thabrani (10/62), 'Dalam sanad hadits tersebut terdapat orang yang tidak saya kenal.’ Seakan-akan dia mengisyaratkan kepada Abdurrahman bin Syurahbil dan cucunya Makhlad bin Uqbah. Al Bukhari dan Ibnu Abi Hatim telah menulis profilnya dengan riwayat ini dan keduanya tidak menyebutkan Jarh (penyacatan) dan tidak pula Ta'dil (mengklaim adil untuk rawi) untuk kedua perawi tersebut (Ibu Syurahbil dan Makhlad). Adapun Ibnu Hibban, dia menyebutkan keduanya dalam Ats-Tsiqaat (rawi-rawi terpercaya), (5/100 dan 9/185). Namun barangkali hadits tersebut dikuatkan oleh hadits mursalnya Zaid bin Aslam. Dalam hal ini Al Hafizh Ibnu Hajar tidak berkomentar (6/625)."

Share on Social Media