Adabul Mufrad Bab no. 6

√ Adabul Mufrad Bab no. 6



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

6. Membalas Jasa Kedua Orang Tua

حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " لا يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ، إِلا أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ "

10. Qabishah memberitahukan pada kami: Sufyan memberitahukan pada kami: Dari Suhail bin Abi Shalih, Dari Bapaknya, Dari Abu Hurairah, Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Seorang tidak dikatakan berbakti kepada orang tuanya, kecuali bila orang tuanya menjadi budak lalu ia membelinya dan memerdekakanya."

Shahih, di dalam kitab Al Irwa (1747), Muslim, 20- Kitabul Itqi, hadits 25, 26).


حَدَّثَنَا آدَمُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي بُرْدَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ، " أَنَّهُ شَهِدَ ابْنَ عُمَرَ وَرَجُلٌ يَمَانِيٌّ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ ، حَمَلَ أُمَّهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، يَقُولُ : " إِنِّي لَهَا بَعِيرُهَا الْمُذَلَّلُ إِنْ أُذْعِرَتْ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرِ، ثُمَّ قَالَ : يَا ابْنَ عُمَرَ، أَتُرَانِي جَزَيْتُهَا؟ قَالَ : لا، وَلا بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ "

ثُمَّ طَافَ ابْنُ عُمَرَ ، فَأَتَى الْمَقَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ قَالَ : " يَا ابْنَ أَبِي مُوسَى، إِنَّ كُلَّ رَكْعَتَيْنِ تُكَفِّرَانِ مَا أَمَامَهُمَا "

11. Adam memberitahukan pada kami: Syu'bah memberitahukan pada kami: Sa'id bin Abi Burdah memberitahukan pada kami: Aku mendengar Bapakku bercerita, bahwasanya dia melihat Ibnu Umar dan seorang laki-laki dari Yaman sedang thawaf di Ka'bah, sambil menggendong ibunya di belakang punggungnya seraya berkata, "Sesungguhnya aku di hadapannya ibarat unta yang hina. Sekiranya unta itu mengejutkan penunggangnya, maka saya tidak mengejutkan (ibu saya -ed)." Kemudian dia berkata, "Wahai Ibnu Umar! Apakah engkau melihat saya telah membalasnya (kebaikan ibu saya -ed)?"

Ibnu Umar menjawab, "Belum, bahkan tidak sebanding dengan tarikan nafasnya disaat melahirkan." Lalu Ibnu Umar thawaf kemudian mendatangi makam Ibrahim lalu shalat dua rakaat kemudian berkata, "Wahai Ibnu Abu Musa! Sesungguhnya setiap dua rakaat shalat akan bisa menghapus dosa-dosa yang berada di depannya (sebelumnya)."

Shahih sanadnya.


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي اللَّيْثُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلالٍ ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ ، عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيلٍ ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ ، " كَانَ يَسْتَخْلِفُهُ مَرْوَانُ، وَكَانَ يَكُونُ بِذِي الْحُلَيْفَةِ ، فَكَانَتْ أُمُّهُ فِي بَيْتٍ وَهُوَ فِي آخَرَ، قَالَ : فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ، وَقَفَ عَلَى بَابِهَا، فَقَالَ : السَّلامُ عَلَيْكِ يَا أُمَّتَاهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، فَتَقُولُ : وَعَلَيْكَ السَّلامُ يَا بُنَيَّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، فَيَقُولُ : رَحِمَكِ اللَّهُ كَمَا رَبَّيْتِنِي صَغِيرًا، فَتَقُولُ : رَحِمَكَ اللَّهُ كَمَا بَرَرْتَنِي كَبِيرًا، ثُمَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ صَنَعَ مِثْلَهُ "

12. Abdullah bin Shalih memberitahukan pada kami: Laits memberitahukan padaku: Khalid bin Yazid memberitahukan padaku: Dari Sa'id bin Abi Hilal: Dari Abu Hazim. Dari  Abu Murrah (budak Aqil) bahwa Abu Hurairah diperintahkan oleh Marwan menjadi khalifah di Dzul Khulaifah. Ia tinggal di sebuah rumah dan ibunya tinggal di rumah yang lain. Ia berkata, "Jika hendak keluar rumah ia berhenti di depan pintu rumah ibunya sambil berkata, 'Semoga keselamatan, rahmat dan limpahan berkah Allah bagimu wahai ibuku.' Ibunya lalu menjawab, 'Bagimu juga wahai anakku, keselamatan, rahmat dan limpahan berkah dari Allah SWT. ' Ia lalu berkata, 'Semoga Allah menyayangimu sebagaimana engkau menyayangiku di waktu kecil. ' Ibunya menyahut lagi, 'Semoga Allah menyayangimu sebagaimana engkau berbakti kepadaku di waktu besar.' Kemudian apabila ia hendak kembali ke rumah, ia melakukan hal yang sama saat keluar rumah. "

Sanad hadits ini dha'if, di dalamnya terdapat Said bin Abi Hilal yang riwayat haditsnya campur aduk.


قَالَ : وَحَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، قَالَ : " جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَايِعُهُ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكَ أَبَوَيْهِ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ارْجِعْ إِلَيْهِمَا، وَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا "

13. Abu Nu'aim memberitahukan pada kami: Sufyan memberitahukan pada kami: Dari Atha bin Saib dari Bapaknya, Dari Abdullah bin Amr, dia berkata,  "Seseorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam seraya membaiatnya untuk berhijrah dan meninggalkan kedua orang tuanya yang menangisinya, lalu Nabi berkata, 'Pulanglah kepada keduanya, buatlah keduanya tersenyum sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis."'

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liq Ar-Raghib (3/213), (Sunan Abu Daud: 15 - Kitabul Jihad, 31- Bab Fi Rajulin Yaghzu wa Abawahu Karihani. Sunan An-Nasa'i, 39- Kitabul Bai'ah Al Jihad, 10- Bab Al Bai'ah Alal-Hijrah, Sunan Ibnu Majah, 34- Kitab Al Jihad, 12- Bab Ar-Rajulu Yaghzu walahu Abawani (hadits 2782)


قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ شَيْبَةَ قَالَ : أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي الْفُدَيْكِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي مُوسَى ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ ، أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئِ ابْنَةِ أَبِي طَالِبٍ ، أَخْبَرَهُ، " أَنَّهُ رَكِبَ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ إِلَى أَرْضِهِ بِالْعَقِيقِ ، فَإِذَا دَخَلَ أَرْضَهُ صَاحَ بِأَعْلَى صَوْتِهِ : عَلَيْكِ السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ يَا أُمَّتَاهُ، تَقُولُ : وَعَلَيْكَ السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، يَقُولُ : رَحِمَكِ اللَّهُ رَبَّيْتِنِي صَغِيرًا، فَتَقُولُ : يَا بُنَيَّ، وَأَنْتَ فَجَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا وَرَضِيَ عَنْكَ كَمَا بَرَرْتَنِي كَبِيرًا

14. Abdurrahman bin Syaibah memberitahukan pada kami: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan padaku: Musa memberitahukan padaku: Dari Abu Hazim: Bahwasanya Abu Murrah, Maula (budak yang dimerdekakan) Ummu Hani' binti Abu Thalib mengabarinya, "Bahwasanya dia naik (unta) bersama Abu Hurairah menuju tanahnya yang berada di Al Aqiq, ketika memasuki tanahnya dia berseru dengan suara lantang, 'Alaikis-Salamu wa Rahmatullahi wa barakatuhu, (semoga keselamatan dan kesejahteraan serta rahmat dan berkah Allah menyertaimu) wahai Ibu!, Ibunya menjawab, 'Wa 'aiaikas-Salamu wa Rahmatullahi wa barakatuhu.' (semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah menyertaimu). Dia berkata, 'Mudah-mudahan Allah menyayangi sebagaimana engkau mendidik saya sewaktu kecil.' Lalu dia (ibunya) berkata, 'Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dan meridhaimu, sebagaimana kamu berbuat baik kepada saya di masa tua saya.'"

Hasan sanadnya.

Share on Social Media