Adabul Mufrad Bab no. 32

√ Adabul Mufrad Bab no. 32



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

32. Dosa Orang yang Memutus Hubungan Silaturrahim

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي اللَّيْثُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَقِيلٌ ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ ، أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ ، أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : " لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ "

64. Abdullah bin Shalih menceritakan pada kami: Laits menceritakan padaku: Aqil menceritakan padaku: Dari Ibnu Syihab: Muhammad bin Jubair bin Muth'im mengabarkan padaku: Bahwa Jubair ibnu Muth'im, bahwasanya dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim."

Shahih, di dalam kitab Shahih Abu Daud (1488), Ghayatul Maram (407). (Bukhari, 78- Kitab Al Adah, 11- Bab Itsmul Qathi'i. Muslim, 45-Kitab Al Birru wash-Shilatu wal-Adab, hadits 18,19).


حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ ، قَالَ : سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّ الرَّحِمَ شُجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، تَقُولُ : يَا رَبِّ، إِنِّي ظُلِمْتُ، يَا رَبِّ، إِنِّي قُطِعْتُ، يَا رَبِّ، إِنِّي إِنِّي، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، فَيُجِيبُهَا : أَلا تَرْضَيْنَ أَنْ أَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ، وَأَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ؟ "

65. Hajaj bin Minhal menceritakan pada kami: Syu'bah menceritakan pada kami: Muhammad bin Abdul Jabbar menceritakan paaku: Aku mendengar Muhammad bin Ka'ab: Bahwa dia mendengar Abu Hurairah bercerita, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, " Sesungguhnya rahim itu bagian dari Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih). Rahim berkata, 'Wahai Tuhanku! sesungguhnya aku dianiaya. Wahai Tuhanku! sesungguhnya aku diputuskan (hubungan). Wahai Tuhanku! sesungguhnya aku, sesunguhnya aku,' Lalu Allah menjawabnya, 'Apakah engkau rela Aku memutuskan orang yang memutuskan hubunganmu, dan Aku menyambung orang yang menyambungmu ?.'"

Hasan, di dalam kitab At-Ta'liq Ar-Raghib (3/226)


حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سَمْعَانَ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَعَوَّذُ مِنْ إِمَارَةِ الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاءِ

.فَقَالَ سَعِيدُ بْنُ سَمْعَانَ : فَأَخْبَرَنِي بن حسنة الجهني ، أَنَّهُ قَالَ لأَبِي هُرَيْرَةَ : " مَا آيَةُ ذَلِكَ؟ قَالَ : أَنْ تُقْطَعَ الأَرْحَامُ، وَيُطَاعَ الْمُغْوِي، وَيُعْصَى الْمُرْشِدُ "

66. Adam bin Abi Iyas menceritakan pada kami: Ibnu Abi Di'bin menceritakan pada kami: Sa'id bin Sam'an menceritakan pada kami: Dari Said bin Sam'an, dia berkata, "Aku mendengar Abu Hurairah berlindung dari kepemimpinan anak-anak kecil dan orang-orang bodoh."

Said bin Sam'an lalu berkata, "Ibnu Hasanah Al Juhani" mengabariku bahwa ia bertanya kepada Abu Hurairah, Apakah tanda-tandanya? " Abu Hurairah menjawab, "Tali silaturrahim terputus, orang yang sesat ditaati, orang yang benar diingkari."

Shahih, Selain dari riwayat Al-Juhani: Lihat Ash-Shahihah (3191).

Demikian terdapat dalam riwayat ini dan tidak disebutkan namanya. Ia tidak diketahui identitas lengkapnya, karena ia tidak dikenal kecuali lewat riwayat Said ini. Al Hafidz memberi komentar mengenai dirinya: Mastur (tertutup) dan hal itu berlawanan dengan perkataannya dalam mukaddimah kitab At-Taqrib ketika menyebutkan susunan tokoh-tokoh penerjemah. Yang dimaksud dengan kata "As-sabi'ah" adalah orang yang meriwayatkan lebih dari satu riwayat dan ia bukan merupakan orang yang  dapat dipercaya, maka ia mendapatkan gelar Mastur atau Majhulul Hal." Oleh karena itu Adz-Dzahabi berkomentar, "Tidak Dikenal. "

Share on Social Media