Adabul Mufrad Bab no. 77

√ Adabul Mufrad Bab no. 77



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

77. Jadilah bagi Anak Yatim seperti Seorang Bapak yang Penyayang

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، قَالَ : سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبْزَى، قَالَ : قَالَ دَاوُدُ : " كُنَّ لِلْيَتِيمِ كَالأَبِ الرَّحِيمِ، وَاعْلَمْ أَنَّكَ كَمَا تَزْرَعُ كَذَلِكَ تَحْصُدُ، مَا أَقْبَحَ الْفَقْرَ بَعْدَ الْغِنَى، وَأَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ، أَوْ أَقْبَحُ مِنْ ذَلِكَ، الضَّلالَةُ بَعْدَ الْهُدَى، وَإِذَا وَعَدْتَ صَاحِبَكَ فَأَنْجِزْ لَهُ مَا وَعَدْتَهُ، فَإِنْ لا تَفْعَلْ يُورِثُ بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ، وَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ صَاحِبٍ إِنْ ذَكَرْتَ لَمْ يُعِنْكَ، وَإِنْ نَسِيتَ لَمْ يُذَكِّرْكَ "

138. Amru bin Abbas menceritakan pada kami: Abdurrahman menceritakan pada kami, Sufyan menceritakan pada kami, dari Abu Ishaq, Aku mendengar Abdurrahman ibnu Abza, dia berkata, "Daud berkata, 'Jadilah kamu bagi anak yatim seperti seorang bapak yang penyayang. Ketahuilah! sebagaimana engkau menanam, maka engkau akan menuai. Alangkah buruknya kefakiran setelah kaya!. Lebih dari itu atau lebih buruk lagi yaitu kesesatan setelah (mendapat) petunjuk. Apabila engkau berjanji terhadap temanmu, maka penuhilah janjimu. Sekiranya engkau tidak melakukannya, maka akan mengakibatkan permusuhan antara kamu dan dia. Berlindunglah kepada Allah dari teman, jika engkau mengingat (Allah), dia tidak membantumu dan jika engkau lupa (kepada Allah), maka dia tidak mengingatkanmu."'

Shahih sanadnya.


.حَدَّثَنَا مُوسَى، قَالَ : حَدَّثَنَا حَمْزَةُ بْنُ نَجِيحٍ أَبُو عُمَارَةَ، قَالَ : سَمِعْتُ الْحَسَنَ، يَقُولُ : " لَقَدْ عَهِدْتُ الْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّ الرَّجُلَ مِنْهُمْ لَيُصْبِحُ فَيَقُولُ : يَا أَهْلِيَهْ، يَا أَهْلِيَهْ، يَتِيمَكُمْ يَتِيمَكُمْ، يَا أَهْلِيَهْ، يَا أَهْلِيَهْ، مِسْكِينَكُمْ مِسْكِينَكُمْ، يَا أَهْلِيَهْ، يَا أَهْلِيَهْ، جَارَكُمْ جَارَكُمْ، وَأُسْرِعَ بِخِيَارِكُمْ وَأَنْتُمْ كُلَّ يَوْمٍ تَرْذُلُونَ تَرْذُلُونَ، وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ : وَإِذَا شِئْتَ رَأَيْتَهُ فَاسِقًا يَتَعَمَّقُ بِثَلاثِينَ أَلْفًا إِلَى النَّارِ مَا لَهُ قَاتَلَهُ اللَّهُ؟ بَاعَ خَلاقَهُ مِنَ اللَّهِ بِثَمَنِ عَنْزٍ، وَإِنْ شِئْتَ رَأَيْتَهُ مُضَيِّعًا مُرْبَدًّا فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ، لا وَاعِظَ لَهُ مِنْ نَفْسِهِ، وَلا مِنَ النَّاسِ "

139. Musa menceritakan pada kami, Hamzah bin Nujaih Abi Umarah menceritakan pada kami, ia berkata, "Aku mendengar Al Hasan berkata, 'Aku pernah hidup bersama kaum muslimin. ' Salah seorang dari mereka berkata, 'Wahai keluargaku! Wahai keluargaku! Anak yatim, anak yatim yang ada di tengahmu! Wahai keluargaku! wahai keluargaku! Orang miskin, orang miskin di antara kamu. Wahai keluargaku, wahai keluargaku! Tetanggamu! tetanggamu! Segeralah menuju orang yang terbaik" di antaramu sedang kalian selalu dalam keadaan melarat. ' Aku juga mendengarnya berkata, 'Kalau kau ingin melihat si fasik berkubang di api neraka selama 30 ribu tahun. Apa dayanya bila Allah telah memerangi dirinya? Ia telah menjual dirinya kepada Allah dengan harga yang amat murah. 'Jika engkau ingin memperhatikannya menyia-nyiakan diri dan masuk ke dalam jalan syetan, tidak ada nasihat untuknya baik dari dalam dirinya apalagi dari orang lain."

Sanad hadits ini dha'if, Hamzah di sini dha'if. Hasan di sini maksudnya adalah Al Bashri.


.حَدَّثَنَا مُوسَى، قَالَ : حَدَّثَنَا سَلامُ بْنُ أَبِي مُطِيعٍ، عَنْ أَسْمَاءَ بْنِ عُبَيْدٍ، قَالَ : قُلْتُ لابْنِ سِيرِينَ : " عِنْدِي يَتِيمٌ، قَالَ : اصْنَعْ بِهِ مَا تَصْنَعُ بِوَلَدِكَ، اضْرِبْهُ مَا تَضْرِبُ وَلَدَكَ ".

140. Musa menceritakan pada kami: Salam bin Abu Muthi' menceritakan pada kami, Dari Asma" bin Ubaid, dia berkata, "Aku berkata kepada Ibnu Sirin, 'Aku mempunyai anak yatim.' Ibnu Sirrin berkata, ‘Perlakukanlah seperti engkau memperlakukan anakmu, pukullah dia seperti engkau memukul anakmu.'"

Shahih sanadnya.

Share on Social Media