√ Adabul Mufrad Bab no. 97
Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.
97. APAKAH BUDAK PERLU DITOLONG?
حَدَّثَنَا آدَمُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ سَلامَ بْنَ عَمْرٍو ، يُحَدِّثُ، عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَرِقَّاكُمْ إِخْوَانُكُمْ، فَأَحْسِنُوا إِلَيْهِمْ، اسْتَعِينُوهُمْ عَلَى مَا غَلَبَكُمْ، وَأَعِينُوهُمْ عَلَى مَا غُلِبُوا "
190. Adam menceritakan pada kami: Syu'bah menceritakan pada kami: Abu Basyir menceritakan pada kami: Aku mendengar Salam bin Amr bercerita: Dari seorang pria sahabat Rasul SAW berkata, Nabi SAW bersabda, "Budak-budakmu adalah saudaramu, maka berlaku baiklah kepada mereka. Mintalah tolong kepada mereka atas kesulitan yang terjadi padamu dan tolonglah mereka saat mereka kesulitan."
Dha'if, (Adh-Dha'ifah, 1641): [Hadits ini dari seorang yang berpredikat majhul yaitu seorang pria dari sahabat Rasul SAW]
Menurutku: Kemajhulan perawi tidak masalah. Sebenarnya yang majhul adalah perawi sebelumnya, yaitu Salam bin Amr. Akan di dapati kemudian penjelasan tentang kecacatan perawi ini. Lihat Hadits berikutnya (888)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ ، قَالَ : حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عَمْرٌو ، عَنْ أَبِي يُونُسَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّهُ قَالَ : " أَعِينُوا الْعَامِلَ مِنْ عَمَلِهِ، فَإِنَّ عَامِلَ اللَّهِ لا يَخِيبُ، يَعْنِي : الْخَادِمَ "
191. Yahya bin Sulaiman menceritakan pada kami: Ibnu Wahab menceritakan padaku: Amru mengabarkan padaku: Dari Abu Yunus: Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Bantulah pelayan karena pekerjaannya, karena pelayan Allah tidak akan kecewa."
Shahih sanadnya.