Adabul Mufrad Bab no. 120

√ Adabul Mufrad Bab no. 120



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

120. Seorang Muslim Merupakan Cermin Saudaranya

حَدَّثَنَا أَصْبَغُ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي خَالِدُ بْنُ حُمَيْدٍ ، عَنْ خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ رَاشِدٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَافِعٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : " الْمُؤْمِنُ مَرْآةُ أَخِيهِ، إِذَا رَأَى فِيهَا عَيْبًا أَصْلَحَهُ "

238. Asbhagh menceritakan pada kami: Ibnu Wahab mengabarkan pada ku: Khalid bin Humaid mengabarkan padaku: dari Khalid bin Yazid, dari Sulaiman bin Rasyid, dari Abdullah bin Rafi'i, Dari Abu Hurairah berkata, "Seorang mukmin itu cermin bagi saudaranya. Apabila dia melihat aib pada diri saudaranya, maka dia meluruskannya."

Hasan sanadnya.


حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ زَيْدٍ ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ رَبَاحٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " الْمُؤْمِنُ مَرْآةُ أَخِيهِ، وَالْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ، يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ، وَيَحُوطُهُ مِنْ وَرَائِهِ "

239. Ibrahim bin Hamzah menceritakan pada kami: Ibnu Abi Hazim menceritakan pada kami, dari Katsir bin Yazid, dari Walid bin Rabah, Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. "Seorang mukmin itu cermin bagi saudaranya, dan seorang mukmin adalah saudara bagi seorang mukmin lainnya, Membantu memperbaikinya dari kesalahannya dan memperhatikannya dari belakang."

Hasan, di dalam kitab Ash-Shahihah (6/923). (Abu Daud, 40-Kitab Al Adab, 49- Bab Nashihah)


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَاصِمٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي حَيْوَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ ، عَنِ ابْنِ ثَوْبَانَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ مَكْحُولٍ ، عَنْ وَقَّاصِ بْنِ رَبِيعَةَ ، عَنِ الْمُسْتَوْرِدِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَنْ أَكَلَ بِمُسْلِمٍ أُكْلَةً، فَإِنَّ اللَّهَ يُطْعِمُهُ مِثْلَهَا مِنْ جَهَنَّمَ، وَمَنْ كُسِيَ بِرَجُلٍ مُسْلِمٍ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَكْسُوهُ مِنْ جَهَنَّمَ، وَمَنْ قَامَ بِرَجُلٍ مَقَامَ رِيَاءٍ وَسُمْعَةٍ، فَإِنَّ اللَّهَ يَقُومُ بِهِ مَقَامَ رِيَاءٍ وَسُمْعَةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "

240. Ahmad bin Ashim menceritakan pada kami: Haiwah menceritakan padaku, Baqiyah menceritakan pada kami, dari Ibnu Tsauban, dari Bapaknya, dari Makhul, dari Waqash bin Rabiah, Dari Al Mustaurid, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Barang siapa memberi makan orang Islam dengan suatu makanan [1], maka sesungguhnya Allah akan memberi makanan kepadanya dengan makanan seperti itu dari neraka Jahannam. Barang siapa memberi pakaian orang Islam, maka Allah Azza wa Jalla akan memberi pakaian dari neraka Jahannam, dan barang siapa berdiri atas orang Islam dengan keangkuhan dan kesombongan, maka Allah akan berdiri baginya dengan kesombongan dan keangkuhan pada hari kiamat."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (931). (Abu Daud, 40 Kitab Al Adah, 35- bab Ghaibah)

[1] Yaitu orang yang menjadi teman seseorang kemudian pergi ke musuhnya, lalu dia berbicara kepadanya dengan sesuatu yang tidak baik, agar dia mendapatkan hadiah darinya. Lalu musuh tersebut memberi makan dan memberi pakaian kepadanya, maka makanan tersebut tidak akan diberkahi bahkan dia akan disiksa.

Share on Social Media