Adabul Mufrad Bab no. 173

√ Adabul Mufrad Bab no. 173



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

173. Ucapan Seseorang kepada Anak Kecil, "Wahai Anakku" (Ya Bunayya)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ أَبِي غَنِيَّةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي الْعَجْلانِ الْمُحَارِبِيِّ ، قَالَ : " كُنْتُ فِي جَيْشِ ابْنِ الزُّبَيْرِ، فَتُوُفِّيَ ابْنُ عَمٍّ لِي، وَأَوْصَى بِجَمَلٍ لَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَقُلْتُ لابْنِهِ : ادْفَعْ إِلَيَّ الْجَمَلَ، فَإِنِّي فِي جَيْشِ ابْنِ الزُّبَيْرِ، فَقَالَ : اذْهَبْ بِنَا إِلَى ابْنِ عُمَرَ حَتَّى نَسْأَلَهُ، فَأَتَيْنَا ابْنَ عُمَرَ ، فَقَالَ : يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ، إِنَّ وَالِدِي تُوُفِّيَ، وَأَوْصَى بِجَمَلٍ لَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَهَذَا ابْنُ عَمِّي، وَهُوَ فِي جَيْشِ ابْنِ الزُّبَيْرِ، أَفَأَدْفَعُ، قَالَ ابْنُ عُمَرَ : يَا بُنَيَّ، إِنَّ سَبِيلَ اللَّهِ كُلُّ عَمَلٍ صَالِحٍ، فَإِنْ كَانَ وَالِدُكَ إِنَّمَا أَوْصَى بِجَمَلِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا مُسْلِمِينَ يَغْزُونَ قَوْمًا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، فَادْفَعْ إِلَيْهِمُ الْجَمَلَ، فَإِنْ هَذَا وَأَصْحَابَهُ فِي سَبِيلِ غِلْمَانِ قَوْمٍ أَيُّهُمْ يَضَعُ الطَّابَعَ "

369. Abdullah bin Said menceritakan pada kami: Abu Usamah menceritakan pada kami: Abdul Malik bin Humaid bin Abu Ghaniyah menceritakan pada kami: dari Bapaknya, Dari Abu Al' Ajlan Al Muharibi berkata, "Saya berada dalam kelompok tentara Ibnu Az-Zubair, lalu pamanku wafat dan berwasiat agar untanya (diberikan) untuk berjuang di jalan Allah. Lalu saya berkata kepada anaknya, 'Serahkan unta itu kepada saya, karena saya berada dalam kelompok tentara Ibnu Az-Zubair.' Lalu anak itu berkata, 'Mari kita pergi ke (tempat) Ibnu Umar, sehingga kita dapat bertanya kepadanya (masalah ini).' Kemudian kami mendatangi Ibnu Umar lalu dia berkata, 'Wahai Abu Abdurrahman! Sesunggguhnya orang tua saya telah meninggal dan dia berwasiat agar untanya (dipergunakan) untuk berjuang di jalan Allah, dan ini anak paman saya, dia berada dalam kelompok tentara Ibnu Az-Zubair. Apakah saya serahkan unta itu kepadanya?' Ibnu Umar menjawab, 'Wahai anakku (Ya Bunayya) sesungguhnya berjuang dijalan Allah adalah amal yang shalih. Sekiranya orang tuamu hanya berwasiat agar untanya untuk fi Sabilillah Azza wajalla, maka jika engkau melihat sekelompok umat Islam memerangi kaum musyrikin, maka serahkanlah unta itu kepadanya, maka sesungguhnya dia ini dan temannya (Ibnu Zubair) mereka berperang dalam rangka memuliakan agama Allah, walaupun siapa saja di antara kaum tersebut yang menjadi pemimpinnya dengan menjalankan hukum Allah."'

Hasan, sanadnya.


حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبِي ، قَالَ : حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ وَهْبٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ جَرِيرًا ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَنْ لا يَرْحَمُ النَّاسَ لا يَرْحَمُهُ اللَّهُ تَعَالَى "

370. Umar bin Hafs menceritakan pada kami: Bapakku menceritakan pada kami: Al-Amasy menceritakan pada kami: Zaid bin Wuhaib menceritakan padaku: Aku mendengar Jabir, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya."

Shahih, di dalam kitab Takhriju Musykilatil-Faqri (hal: 70). [Bukhari, 97- Kitab Az-Zuhdu, 2- Bab Qaulullahu Ta'ala (Qulid'ullaaha Awid'urrahmaana). Muslim. 43- Kitab Alfiadha’il, hadits 66].


حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ ، قَالَ : سَمِعْتُ قَبِيصَةَ بْنَ جَابِرٍ قَالَ : سَمِعْتُ عُمَرَ ، أَنَّهُ قَالَ : " مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ، وَلا يُغْفَرُ مَنْ لا يَغْفِرُ، وَلا يُعْفَ عَمَّنْ لَمْ يَعْفُ، وَلا يُوقَّ مَنْ لا يَتَوَقَّ "

371. Hajjaj menceritakan pada kami: syu'bah menceritakan pada kami: Abdul Malik mengabariku: Aku mendengar Qabishah bin Jabir: Aku mendengar Umar, bahwasanya dia berkata, "Barang siapa tidak menyayangi (orang lain), maka dia tidak disayangi Allah, barang siapa tidak memaafkan (orang lain), maka dia tidak diampuni (Allah), orang yang tidak memaafkan tidak dimaafkan, dan orang yang tidak memelihara diri sendiri (dari maksiat) tidak dipelihara oleh Allah."

Hasan, di dalam kitab Ash-Shahihah (483).

Share on Social Media