Adabul Mufrad Bab no. 201

√ Adabul Mufrad Bab no. 201



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

201. Dua Orang yang Mencaci Adalah Dua Syetan yang Saling Menampilkan Kejelekan dalam Pembicaraannya dan Saling Berdusta

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَرْزُوقٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ ، قَالَ : قُلْتُ : " يَا رَسُولَ اللَّهِ، الرَّجُلُ يَسُبُّنِي؟ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : الْمُسْتَبَّانِ شَيْطَانَانِ يَتَهَاتَرَانِ وَيَتَكَاذَبَانِ "

427. Amru bin Marzuk menceritakan pada kami: Imran mengabarkan pada kami: dari Qatadah dari Yazid bin Abdullah bin Asy-Syakhir, dari Iyad bin Himar ia berkata: aku berkata: Wahai Rasulullah seseorang mencaciku? Rasulullah saw bersabda : "Dua orang yang saling mencaci adalah dua syetan yang saling berbuat buruk dalam pembicaraanya dan saling berdusta."

Shahih: Ta'liq Ar-Raghib 3/285


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبِي ، قَالَ : حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ ، عَنْ حَجَّاجِ بْنِ حَجَّاجٍ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " إِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لا يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ "

فَقُلْتُ : " يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلا سَبَّنِي فِي مَلأٍ هُمْ أَنْقُصُ مِنِّي، فَرَدَدْتُ عَلَيْهِ، هَلْ عَلَيَّ فِي ذَلِكَ جُنَاحٌ؟ قَالَ : الْمُسْتَبَّانِ شَيْطَانَانِ يَتَهَاتَرَانِ وَيَتَكَاذَبَانِ "

428. Ahmad menceritakan pada kami: Bapakku menceritakan pada kami: Ibrahim menceritakan padaku, dari Hajjaj bin Hajjaj, dari Qatadah, dari Yazid bin Abdullah, Dari Iyadh ibnu Himar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah mewahyukan kepada saya agar engkau saling rendah hati sehingga seseorang tidak menzhalimi orang lain dan tidak (pula) sombong terhadap orang lain." Saya berkata, "Wahai Rasulullah! beritahukan kepada saya sekiranya seseorang mencaci maki saya di tengah-tengah orang banyak, sedangkan mereka lebih lemah daripada saya, lalu saya membalasnya, apakah dalam hal itu saya mendapatkan balasan?" Rasulullah menjawab, "Dua orang yang saling mencaci adalah dua syetan yang saling berbuat buruk dalam pembicaraanya dan saling berdusta."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (570). [Muslim, 51-Kitab Al ]annah, hadits 94, tanpa kalimat paragraph caci-maki].


قَالَ عِيَاضٌ : وَكُنْتُ حَرْبًا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَأَهْدَيْتُ إِلَيْهِ نَاقَةً، قَبْلَ أَنْ أُسْلِمَ، فَلَمْ يَقْبَلْهَا، وَقَالَ : " إِنِّي أَكْرَهُ زَبْدَ الْمُشْرِكِينَ

428-m. Iyadh berkata, "Saya pernah sangat marah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika saya menghadiahkan seekor unta kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebelum saya masuk Islam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak menerima hadiah tersebut dan bersabda, 'Sesungguhnya saya enggan untuk menerima hadiah-hadiah dari orang musyrik'."

Shahih, di dalam kitab Shahih Abu Daud (2690). [Abu Daud, 19-Kitab Al Haraj, 35- Bab Fil Imam Yaqbalu Hadaaya Al Musyrikin. Tirmidzi, 19- Kitab As-Sairi, 24- Bab Fi Karahiyati Hadaya Al Musyrikin].

Share on Social Media