Adabul Mufrad Bab no. 217

√ Adabul Mufrad Bab no. 217



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

217. Lemah Lembut

 حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ ، عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَتْ : " دَخَلَ رَهْطٌ مِنَ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَقَالُوا : السَّامُ عَلَيْكُمْ، قَالَتْ عَائِشَةُ : فَفَهِمْتُهَا، فَقُلْتُ : عَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ، قَالَتْ : فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ، فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَ لَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : قَدْ قُلْتُ : وَعَلَيْكُمْ "

462. Abdul Aziz bin Abdullah menceritakan pada kami: Ibrahim bin Said menceritakan pada kami: dari Ibnu Syihab, dari Urwah bin Zubair, Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 'Sekelompok orang Yahudi masuk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata, 'Semoga kematian itu atas kalian.'" Aisyah berkata, "Saya memahami maksud perkataan mereka, lalu Saya berkata, 'Semoga kematian dan laknat itu atas kalian.'" Aisyah berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 'Jangan terburu-terburu wahai Aisyah!, Sesungguhnya Allah menyenangi lemah-lembut dalam segala urusan.'" Lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah! bukankah engkau mendengar apa yang mereka katakan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Aku telah mengatakan, Wa'alaikum (semoga (kecelakaan) menimpa kalian)."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (537). [Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 35- Bab Ar-Rifqu fil Amri Kullihi. Muslim : 39- Kitab As-Salam, hadits 10,11].


حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ تَمِيمِ بْنِ سَلَمَةَ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هِلالٍ ، عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقَ يُحْرَمُ الْخَيْرَ "

.حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، مِثْلَهُ

463. Musaddad menceritakan pada kami: Abu Awanah menceritakan pada kami: dari Al-Amasy, dari Tamim bin Salamah, dari Abdurrahman bin Hilal, Dari Jarir ibnu Abdullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa hilang kelemah lembutan, maka dia kehilangan kebaikan."

Muhammad bin Katsir menceritakan pada kami: Syu'bah menceritakan pada kami, dari Al-Amasy, hadits serupa

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqatul Hisan (549). [Muslim, 45-Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 74,75].


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنْ عَمْرٍو ، عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ ، عَنْ يَعْلَى بْنِ مَمْلَكٍ ، عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الْخَيْرِ، وَمَنْ حُرِمَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ، فَقَدْ حُرِمَ حَظَّهُ مِنَ الْخَيْرِ، أَثْقَلُ شَيْءٍ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيَّ "

464. Abdullah bin Muhammad menceritakan pada kami: Ibnu Uyainah menceritakan pada kami: dari Amr, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ya'la bin Mamlak, dari Ummu Darda, Dari Abu Ad-Darda', dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Barang siapa diberikan keberuntungan baginya dari sifat lemah lembut, maka sungguh dia telah diberikan kebaikan. Barang siapa tidak diberikan keberuntungan baginya dari sifat lemah lembut, maka dia sungguh telah dihalangi dari kebaikan. Sesuatu yang paling berat dalam timbangan orang mukmin pada hari kiamat adalah akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang keji dan berakhlak buruk."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (519, 876). [tirmidzi 35-Kitab Al-birru wa Silah 67-Bab Ma jaa Fi rafiq


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ ، وَاسْمُهُ أَبُو بَكْرٍ مَوْلَى زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ، قَالَ : سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ ، قَالَتْ عَمْرَةُ : قَالَتْ عَائِشَةُ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " أَقِيلُوا ذَوِيِ الْهَيْئَاتِ عَثَرَاتِهِمْ "

465. Abdullah bin Abdul Wahab menceritakan pada kami: Abu Bakr bin Nafi menceritakan padaku, aku mendengar Muhammad bin Abu Bakr bin Umar bin Hazm: Amrah berkata:  Aisyah Berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. "Tutupilah ketergelinciran (dalam kesalahan) orang-orang yang baik perangainya (orang yang berwibawa)."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (638). [Abu Daud, 37-Kitab Al Hudud, 5- Bab As-Satru 'ala Ahlil Hudud].


 حَدَّثَنَا الْغُدَانِيُّ أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ أَبِي كَثِيرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا ثَابِتٌ ، عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " لا يَكُونُ الْخُرْقُ فِي شَيْءٍ إِلا شَانَهُ، وَإِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ "

466. Al-Ghudani Ahmad bin Abdullah menceritakan pada kami: Katsir bin abu Katsir menceritakan padaku: Tsabut menceritakan pada kami: Dari Anas, Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Kebodohan itu terdapat didalam perbuatan tercela, dan sesungguhnyu Allah Maha Lembut dan senang terhadap sifat lemah lembut."

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu Ar-Raghib (3/262). [Tirmidzi, 25- Kitab Al Birru wash-Shilah, 47- Bab Ma Ja’a fil Fuhsyi wat Tafahusyi. Ibnu Majah, 37- Kitab Az-Zuhdu, 17- Bab Al Haya’u, hadits 4185].


حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَرْزُوقٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ ، عَنْ قَتَادَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي عُتْبَةَ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، قَالَ : " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا، وَكَانَ إِذَا كَرِهَ شَيْئًا عَرَفْنَاهُ فِي وَجْهِهِ "

467. Amr bin Marzuq menceritakan pada kami: Syu'bah mengabarkan pada kami: dari Qatadah: Aku mendengar Abdullah bin Abu Utbah bercerita: Dari Abu Said Al Khudri berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sangat pemalu melebihi seorang perawan dalam pingitannya. Apabila beliau sedang membenci sesuatu, maka kami mengetahui dari raut mukanya."

Shahih, di dalam kitab Mukhtasharus-Syamail (Bukhari, 78-Kitab Al Adabu, 72- Bab Man Lam Yuwajih An-Nasu bil-Itabi. Muslim, 43- Kitab AlFadhail, hadits 67].


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ ، عَنْ قَابُوسَ ، أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " الْهَدْيُ الصَّالِحُ، وَالسَّمْتُ، وَالاقْتِصَادُ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ "

468. Ahmad bin Yunus menceritakan pada kami: Zuhair menceritakan pada kami: dari Qabus, bahwa Bapaknya bercerita: Dari Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda, "Petunjuk yang baik, watak yang baik dan hemat adalah sebagian dari 70 bagian kenabian."

Dha'if, (At-Ta liq, 3/7): [Abu Daud: 40. Kitab Al Adab, 2. Bab "Fir-Riqab"]


حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنِ الْمِقْدَامِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ : " كُنْتُ عَلَى بَعِيرٍ فِيهِ صُعُوبَةٌ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ، فَإِنَّهُ لا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلا زَانَهُ، وَلا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلا شَانَهُ "

469. Hafs bin Umar menceritakan pada kami: Syu'bah menceritakan pada kami, dari Miqdam, dari Bapaknya, dari Aisyah radhillahu 'anha berkata, "Saya pernah naik unta yang agak susah dikendalikan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Engkau harus lemah lembut (jangan berlaku kasar), karena sesungguhnya kelembutan tidak ada pada sesuatu kecuali yang telah dihiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dapat dilepaskan dari sesuatu kecuali yang tercela"'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (524). [Muslim, Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 79].


حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ، وَقَطَعُوا أَرْحَامَهُمْ، وَالظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "

470. Abdul Aziz menceritakan pada kami: Walid bin Muslim menceritakan pada kami; dari Abu Rafi' dari Said Al-Maqburi, dari Bapaknya, dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. 'Hindarilah kekikiran, karena kekikiran telah membinasakan umat sebelum kamu. Mereka menumpahkan darah mereka (sendiri) dan memutuskan hubungan tali silaturrahim di antara mereka. Ketahuilah! Sesungguhnya kezhaliman adalah kegelapan (membawa kesengsaraan) di hari kiamat.'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (858). [tidak tercantum dalam Kutttbus-Sittah], tetapi hadits tersebut dari Jabir di shahih Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 56].

Share on Social Media