Adabul Mufrad Bab no. 226

√ Adabul Mufrad Bab no. 226



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

226. Kaffarah (Pelebur Dosa) bagi Orang Sakit

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ الْعَلاءِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ ، عَنْ مُحَمَّدٍ الزُّبَيْدِيِّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُلَيْم بْنُ عَامِرٍ ، أَنَّ غُطَيْفَ بْنَ الْحَارِثِ أَخْبَرَهُ، " أَنَّ رَجُلا أَتَى أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ ، وَهُوَ وَجِعٌ، فَقَالَ : كَيْفَ أَمْسَى أَجْرُ الأَمِيرِ؟ فَقَالَ : هَلْ تَدْرُونَ فِيمَا تُؤْجَرُونَ بِهِ؟ فَقَالَ : بِمَا يُصِيبُنَا فِيمَا نَكْرَهُ، فَقَالَ : إِنَّمَا تُؤْجَرُونَ بِمَا أَنْفَقْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَاسْتُنْفِقَ لَكُمْ، ثُمَّ عَدَّ أَدَاةَ الرَّحْلِ كُلَّهَا حَتَّى بَلَغَ عِذَارَ الْبِرْذَوْنِ، وَلَكِنَّ هَذَا الْوَصَبَ الَّذِي يُصِيبُكُمْ فِي أَجْسَادِكُمْ يُكَفِّرُ اللَّهُ بِهِ مِنْ خَطَايَاكُمْ "

491. Ishaq bin Al-Ala menceritakan pada kami: Amru bin Harits menceritakan pada kami: Abdullah bin Salam menceritakan pada kami: dari Muhammad bin Zubaidi: Sulaim bin Amir menceritakan pada kami, bahwa Udha'if bin Harits mengabarinya: seorang pria menghampiri Abu Ubaidah bin Jarah yang sedang menderita sakit. Pria tadi bertanya,"Bagaimana ganjaran yang diberikan Allah?" Abu Ubaidah berkata, "Tahukah kamu dengan apa Allah memberikan ganjaran kepada kalian? " Pria tadi menjawab, "Dengan menimpakan suatu hal yang kami benci. " Abu Ubaidah berkata, "Kalian akan diberi ganjaran sesuai dengan apa yang kalian berikan dijalan Allah dan apa yang diminta darimu. " Kemudian Abu Ubaidah merapikan perlengkapan safar, hingga ia memegang tali pengekang pipi kuda. Namun dengan cobaan yang ditimpakan pada diri kalian, Allah akan menebus dosa-dosa kalian."

Isnadnya dha'if. Terdapat dalam hadits ini Ishak bin Al 'Ala -dia adalah Anak Ibrahim bin Al 'Ala, guru pengarang kitab (imam bukhari)- statusnya dha'if.


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو ، قَالَ : حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَأَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلا وَصَبٍ، وَلاهَمٍّ، وَلا حَزَنٍ، وَلا أَذًى، وَلا غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا، إِلا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ "

492. Abdullah bin Muhammad menceritakan pada kami: Abdul Malik bin Amr menceritakan pada kami: Zuhair bin Muhammad menceritakan pada kami: dari Muhammad bin Amr bin Halhalah, dari Atha bin Yasar, Dari Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seorang muslim ditimpa kelelahan, penyakit, kegundahan, kesusahan, godaan, dan kesedihan sampai duri yang mengenai kakinya kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya."

Shahih di dalam kitab Ash-Shahihah (2503). [Bukhari, 75-Kitab Al Maradh, 1- Babu Ma Ja’a fi Kaffaratil Maradh. Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adabu, hadits 52].


حَدَّثَنَا مُوسَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعِيدٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : " كُنْتُ مَعَ سَلْمَانَ ، وَعَادَ مَرِيضًا فِي كِنْدَةَ ، فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيْهِ، قَالَ : أَبْشِرْ، فَإِنَّ مَرَضَ الْمُؤْمِنِ يَجْعَلُهُ اللَّهُ لَهُ كَفَّارَةً وَمُسْتَعْتَبًا، وَإِنَّ مَرَضَ الْفَاجِرِ كَالْبَعِيرِ عَقَلَهُ أَهْلُهُ، ثُمَّ أَرْسَلُوهُ، فَلا يَدْرِي لِمَ عُقِلَ وَلِمَ أُرْسِلَ "

493. Musa menceritakan pada kami: Abu Awanah menceritakan pada kami: dari Abdul Malik bin Umair, dari Abdurahman bin Said, dari bapaknya, ia berkata, "Saya bersama Salman -dan dia membesuk orang sakit di Kindah- tatkala dia masuk kepada orang yang sakit tersebut, dia berkata, 'Bergembiralah, karena sakitnya orang mukmin Allah jadikan sebagai pelebur dosa (kaffarah) dan sebagai istirahat baginya. Sedangkan sakitnya orang yang jahat seperti unta yang diikat pemiliknya, kemudian mereka melepaskannya, maka tidak diketahui mengapa pemiliknya mengikat dan mengapa pemiliknya melepaskannya.'"

Shahih sanadnya.


حَدَّثَنَا مُوسَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عَدِيُّ بْنُ عَدِيٍّ ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " لا يَزَالُ الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ، فِي جَسَدِهِ وَأَهْلِهِ وَمَالِهِ، حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ "

 .حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ طَلْحَةَ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو مِثْلَهُ، وَزَادَ " فِي وَلَدِهِ "

494. Musa menceritakan pada kami: Hamad menceritakan pada kami: Adi bin Adi mengabarkan pada kami: dari Abu Salamah, Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Selama bencana itu masih ada pada seorang mukmin laki-laki dan perempuan, baik pada tubuhnya, keluarganya dan hartanya, sampai jika dia bertemu Allah, maka dia dalam keadaan tidak mempunyai kesalahan."

Muhammad bin Ubaid menceritakan pada kami: Amru bin Thalhah menceritakan pada kami, dari Muhammad bin Amru hadits semisal dengan tambahan : " pada anaknya."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2280). [Tirmidzi, 34-Kitab Az-Zuhdu, 57- Bab Ma Ja’a fis Shabri 'alal Balal].


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : " جَاءَ أَعْرَابِيٌّ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " هَلْ أَخَذَتْكَ أُمُّ مِلْدَمٍ؟ قَالَ : وَمَا أُمُّ مِلْدَمٍ؟ قَالَ : حَرٌّ بَيْنَ الْجِلْدِ وَاللَّحْمِ، قَالَ : لا، قَالَ : فَهَلْ صُدِعْتَ؟ قَالَ : وَمَا الصُّدَاعُ؟ قَالَ : رِيحٌ تَعْتَرِضُ فِي الرَّأْسِ، تَضْرِبُ الْعُرُوقَ، قَالَ : لا، قَالَ : فَلَمَّا قَامَ، قَالَ : مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، أَيْ : فَلْيَنْظُرْهُ "

495. Ahmad bin Yunus menceritakan pada kami: Abu Bakr menceritakan pada kami: dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah berkata, "Seorang Arab Badui datang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, 'Apakah kamu pernah ditimpa ummu mildan (demam)?' Dia bertanya, 'Apa ummu mildan itu?' Nabi menjawab, 'Panas yang terjadi antara kulit dan daging.' Dia menjawab, 'Tidak pernah.' Nabi bertanya, 'Apakah kamu pernah pusing (Shudaa')?' Dia bertanya, 'Apa itu shuda?,' Nabi menjawab, "Angin yang berputar-putar di kepala dan merusak urat syaraf dia menjawab, 'Tidak pernah'." Abu Hurairah berkata, "Tatkala Nabi berdiri, maka beliau bersabda, 'Barang siapa ingin melihat salah seorang penghuni neraka.' Maksudnya, maka lihatlah orang itu."

Hasan shahih di dalam kitab At-Ta'liqatul Hisan 'alal Ihsanin (2905). [tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].

Share on Social Media