Adabul Mufrad Bab no. 248

√ Adabul Mufrad Bab no. 248



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

248. Apabila Seseorang Mencintai Saudaranya, Hendaknya Memberitahukan Kepadanya

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ ، عَنْ ثَوْرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ عُبَيْدٍ ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ ، وَكَانَ قَدْ أَدْرَكَهُ، قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ "

542. Musaddad menceritakan pada kami: yahya bin Sa'd menceritakan pada kami: dari Tsaur Dari Habib bin Ubaid, dari Al Miqdam bin Ma'dikarib -dan Habib telah bertemu dengan Miqdam- berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya maka hendaknya dia memberitahukan kepadanya bahwa dia mencintainya.'"

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (417, 2515). [Abu Daud, 40-Kitab Al Adab, 113- Bab Ikhbarur-Rajuli Ar-Rajula Bi Mahabbatihi Lahu. Tirmidzi, 34- Kitab Az-Zuhdu, 54- Bab Ma Ja’a fi I’lamil Hubb].


حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بِشْرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ رَبَاحٍ ، عَنْ أَبِي عُبَيْدِ اللَّهِ ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، قَالَ : " لَقِيَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَأَخَذَ بِمَنْكِبِي مِنْ وَرَائِي، قَالَ : أَمَا إِنِّي أُحِبُّكَ، قَالَ : أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِي لَهُ، فَقَالَ : لَوْلا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ، مَا أَخْبَرْتُكَ ، قَالَ : ثُمَّ أَخَذَ يَعْرِضُ عَلَيَّ الْخِطْبَةَ قَالَ : أَمَا إِنَّ عِنْدَنَا جَارِيَةً، أَمَا إِنَّهَا عَوْرَاءُ "

543. Yahya bin Bisyr menceritakan pada kami: Qabishah menceritakan pada kami: Sufyan menceritakan pada kami, dari Rabah, dari Abu Ubaidillah, Dari Mujahid berkata, "Seseorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertemu kepada Saya, lalu dia memegang pundak saya dari belakang seraya berkata, 'Sesungguhnya saya mencintaimu.' Saya berkata, 'Mudah-mudahan Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saya dari cinta-Nya.' Lalu dia berkata, 'Sekiranya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak bersabda, 'Apabila seseorang mencintai orang lain, maka hendaknya dia memberitahukan kepadanya bahwa dia mencintainya." Niscaya saya tidak memberitahukan kepadamu.'" Mujahid berkata, "Kemudian dia menawarkan khithbah (lamaran) kepada saya sambil berkata, 'Kami mempunyai Jariyah (budak wanita), sesungguhnya dia buta sebelah matanya."'

Hasan shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (418). [Riwayat dari orang yang tidak diketahui].


حَدَّثَنَا مُوسَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا مُبَارَكٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا ثَابِتٌ ، عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " مَا تَحَابَّا الرَّجُلانِ إِلا كَانَ أَفْضَلُهُمَا أَشَدَّهُمَا حُبًّا لِصَاحِبِهِ "

544. Musa menceritakan pada kami: Mubarak menceritakan pada kami: Tsabit menceritakan pada kami: dari Anas, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,  'Dua orang saling mencintai (karena Allah) maka yang paling baik di antara keduanya adalah yang paling kuat cintanya kepada temannya."'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (450). [Tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].

Share on Social Media