√ Adabul Mufrad Bab no. 26
Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.
26. Silaturrahim
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ مُوسَى بْنَ طَلْحَةَ يَذْكُرُ، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ ، " أَنَّ أَعْرَابِيًّا عَرَضَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسِيرِهِ، فَقَالَ : أَخْبِرْنِي مَا يُقَرِّبُنِي مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ؟ قَالَ : تَعْبُدُ اللَّهَ وَلا تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ "
49. Abu Nua'im menceritakan pada kami: Amru bin Utsman bin Abdullah bin Mauhab menceritakan pada kami: aku mendengar Musa bin Thalhah menyebutkan: Dari Abu Ayyub Al Anshari, bahwa seorang Arab Badui menghadang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam perjalanannya, lalu berkata, "Ceritakanlah kepadaku hal-hal yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka," Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Sembahlah Allah dan janganlah engkau menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan sambunglah silaturrahim."
Shahih, di dalam kitab At-Targhib (743), (Bukhari, 24-Kitab Az-Zakat, 1- Bab Wujubuz-Zakat, Muslim, Kitab Al Iman, hadits 12).
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي مُزَرِّدٍ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " خَلَقَ اللَّهُ تَعَالَى الْخَلْقَ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ قَامَتِ الرَّحِمُ، فَقَالَ : مَهْ، قَالَتْ : هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيعَةِ، قَالَ : أَلا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ، وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟ قَالَتْ : بَلَى يَا رَبِّ، قَالَ : فَذَلِكَ لَكِ " ، ثُمَّ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ : اقْرَؤُوا إِنْ شِئْتُمْ : فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُم ْ
50. Ismail bin abi Uwais menceritakan pada kami: Sulaiman bin Bilal menceritakan padaku: Dari Muawiyah bin Abu Mujarad: Dari Sa'id bin Yasar: Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah Azza wa Jalla telah menciptakan makhluk, maka ketika selesai penciptaan-Nya rahim berdiri, lalu Allah berkata, 'Berhenti!.' Rahim menjawab, 'Ini adalah tempat orang yang berlindung kepada-Mu dari memutuskan hubungan (kerabat).' Allah berkata, 'Apakah engkau rela aku menjalin hubungan (silaturrahim) dengan orang yang menyambungmu dan Aku memutuskan yang memutuskanmu?' Rahim menjawab, "Ya, wahai Tuhanku!' Allah berkata, "Yang demikian itu untukmu." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Bacalah jika kalian mau, '(Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?)" (Qs. Muhammaad (47): 22)
Shahih, di dalam kitab As-Silsilah Ash-Shahihah (2741), (Bukhari, 65- Kitab At-Tafsir, 47 Surah Muhammad . Muslim, 45- Kitab Al Birru Wash-Shilah wal Adab, hadits 16).
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ أَبِي سَعْدٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مُوسَى ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : " وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ، قَالَ : بَدَأَ فَأَمَرَهُ بِأَوْجَبِ الْحُقُوقِ، وَدَلَّهُ عَلَى أَفْضَلِ الأَعْمَالِ إِذَا كَانَ عِنْدَهُ شَيْءٌ، فَقَالَ : وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ : وَعَلَّمَهُ إِذَا لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ شَيْءٌ كَيْفَ يَقُولُ، فَقَالَ : وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلا مَيْسُورًا : عِدَّةً حَسَنَةً كَأَنَّهُ قَدْ كَانَ، وَلَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ، وَلا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ : لا تُعْطِي شَيْئًا، وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ : تُعْطِي مَا عِنْدَكَ، فَتَقْعُدَ مَلُومًا : يَلُومُكَ مَنْ يَأْتِيكَ بَعْدُ، وَلا يَجِدُ عِنْدَكَ شَيْئًا،مَحْسُورًا ، قَالَ : قَدْ حَسَّرَكَ مَنْ قَدْ أَعْطَيْتَهُ "
51. Humaidi menceritakan pada kami: Sufyan menceritakan pada kami: DariAbu Sa'id dari Muhammad bin abu Musa dari Ibnu Abbas, ia membacakan ayat, "Berikanlah kerabat dekat haknya dan juga para miskin dan ibnu sabil" (Qs. Al Israa'(17): 26) Kemudian ia berkata, "Ia (Rasulullah) memulai perkataannya dengan memerintahkan (dengan perintah kewajiban) menunaikan hak-hak orang lain. Kemudian beliau memberitahukan amal perbuatan yang paling afdhal, yaitu dengan memberikan sesuatu kepada orang lain apabila ia memiliki sesuatu. Kemudian beliau mengutip ayat, [Berikanlah kerabat dekat haknya dan juga orang-orang miskin dan ibnu sabil]. Selanjutnya mengajari orang lain apabila ia tidak memiliki pengetahuan apa pun untuk diucapkannya, kemudian beliau mengutip ayat, 'Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas' (Qs. Al Israa'(17): 28) yaitu janji yang baik (berupa rezeki yang akan datang kepada mereka), seolah-olah hal itu memang telah mereka raih dan semoga akan tercapai -insya Allah-. Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelunggu pada lehermu, yaitu tidak mau memberi apa pun, [Dan janganlah engkau terlalu mengulurkannya] yaitu engkau berikan semua yang engkau miliki, [hingga engkau menjadi tercela] yaitu orang yang datang kepadamu akan mencelamu sedangkan engkau tidak memiliki apa pun, [Menyesal] (Qs. Al Israa'(17): 29) kemudian beliau berkata, ' Kadang-kadang orang yang telah engkau beri (kebikan) bersikap dengan sikap yang menyakitimu'"
Isnad hadits ini dha'if, Muhammad bin Abi Musa merupakan orang yang tidak ma'ruf, meriwyatkan darinya adalah Abu Sa'ad-nama sebenarnya adalah said bin Al Marzaban -ia merupakan perawi mudalis.