Adabul Mufrad Bab no. 154

√ Adabul Mufrad Bab no. 154



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

154. Orang yang Memuji Temannya Jika Dia Percaya Kepadanya

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ ، عَنْ سُهَيْلٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " نِعْمَ الرَّجُلُ أَبُو بَكْرٍ، نِعْمَ الرَّجُلُ عُمَرُ، نِعْمَ الرَّجُلُ أَبُو عُبَيْدَةَ، نِعْمَ الرَّجُلُ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ، نِعْمَ الرَّجُلُ ثَابِتُ بْنُ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ، نِعْمَ الرَّجُلُ مُعَاذُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْجَمُوحِ، نِعْمَ الرَّجُلُ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، قَالَ : وَبِئْسَ الرَّجُلُ فُلانٌ، وَبِئْسَ الرَّجُلُ فُلانٌ، حَتَّى عَدَّ سَبْعَةً "

337. Abdul Aziz bin Abdullah menceritakan pada kami: Abdul Aziz bin Abu Hazim menceritakan padaku: dari Suhail, dari Bapaknya, Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik seseorang adalah Abu Bakar, sebaik-baik seseorang adalah Umar, sebaik-baik seseorang adalah Abu Ubaidah, sebaik-baik seseorang adalah Usaid ibnu Hudhair, sebaik-baik seseorang adalah Tsabit ibnu Qais ibnu Syammas, sebaik-baik seseorang Muadz ibnu Amru ibnu Al Jamuh, dan sebaik-baik seseorang adalah Muadz ibnu Jabal." Nabi bersabda, "Sejelek-jelek seseorang adalah fulan dan sejelek-jelek seseorang adalah fulan" Sehingga beliau menghitung tujuh (orang).

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (875). [Saya tidak menemukan hadits tersebut dalam Kutubus Sittah].

Saya berkata, "Tidak,  At-Tirmidzi telah meriwayatkannya. lihatlah di dalam kitab Ash-Shahihah."


حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبِي ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، عَنْ أَبِي يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ ، أَنَّ عَائِشَةَ ، قَالَتِ : " اسْتَأْذَنَ رَجُلٌ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : بِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ، فَلَمَّا دَخَلَ هَشَّ لَهُ وَانْبَسَطَ إِلَيْهِ، فَلَمَّا خَرَجَ الرَّجُلُ اسْتَأْذَنَ آخَرُ، قَالَ : نِعْمَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ، فَلَمَّا دَخَلَ لَمْ يَنْبَسِطْ إِلَيْهِ كَمَا انْبَسَطَ إِلَى الآخَرِ، وَلَمْ يَهِشَّ إِلَيْهِ كَمَا هَشَّ لِلآخَرِ، فَلَمَّا خَرَجَ قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْتُ لِفُلانٍ مَا قُلْتَ ثُمَّ هَشَشْتَ إِلَيْهِ، وَقُلْتَ لِفُلانٍ مَا قُلْتَ وَلَمْ أَرَكَ صَنَعْتَ مِثْلَهُ؟ قَالَ : يَا عَائِشَةُ ، إِنَّ مِنْ شَرِّ النَّاسِ مَنِ اتُّقِيَ لِفُحْشِهِ "

338. Ibrahim menceritakan pada kami: Muhammad bin Fulaih menceritakan pada kami: Bapakku menceritakan padaku: dari Abdullah bin Abdurrahman, dari Abu Yunus maula Aisyah, Dari Aisyah, ia berkata, "Ada seorang pria ingin menjumpai Rasul SAW, dan Rasul pun bersabda, Alangkah buruknya Ibnu Al Asyirah. Saat orang tersebut masuk, Rasul mengusirnya. Setelah keluar datang lagi yang lain. Nabi SAW bersabda, Alangkah baiknya Ibnu Al Asyirah. ' Saat yang kedua ini masuk, Rasul SAW tidak mengusirnya sebagaimana beliau mengusir orang yang pertama.

Saat yang kedua ini telah keluar, aku berkata kepada Rasul SAW, 'Wahai Rasulullah, engkau telah berkata kepada yang pertama [demikian][1] kemudian kau usir dia dan kepada yang kedua kau berkata [demikian] [2] Aku tak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya'. Rasul bersabda, 'Wahai Aisyah, orang yang paling buruk adalah orang yang dijauhi karena takut akan kekejian dan keburukannya'."

Dhaif selain kisah orang yang pertama sebab kisah tersebut shahih sesuai sabdanya, "Wahai Aisyah..." Akan dijelaskan (1311): [Al Bukhari dalam kitab Al Adab. "Nabi tidak pernah berbuat keji. Muslim dalam kitab Al Bir wa Ash-Shilah wa Al Adab]) [3]

[1] Tambahan ini dari kitab "Al Musnad" (6/158), sesuai dengan struktur kalimat.

[2] Ibid.

[3] Menurutku ini adalah dugaan fatal yang diikuti oleh pensyarah (1/431) dan menisbatkannya kepada Bukhari dan Muslim, sedang dalam kitab keduanya tidak terdapat kecuali kisah orang yang pertama sebagaimana yang akan dijelaskan di sana. Dalam isnadnya terdapat Falih (Ayah Muhammad), dia adalah orang yang jujur namun sering salah. Ada lagi kisah lainnya.

Share on Social Media